Pernahkah kamu merasakan penyesalan setelah bertemu seseorang yang menarik/penting, karena kamu rasa kamu telah memberinya kesan pertama yang buruk atau tidak menyenangkan?
Mungkin kamu bisa mengingat beberapa kesempatan yang terlewat, atau beberapa kencan yang gagal, karena kamu tidak bisa memberikan kesan pertama yang mempesona pada orang yang kamu temui.
Atau sebaliknya, kamu mungkin heran beberapa orang bisa memberimu kesan pertama yang sangat berkesan, berbeda dan... mempesona, sementara yang lainnya tidak dan kamu masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya orang-orang mempesona ini lakukan?
Mungkin kamu berpikir bahwa untuk menciptakan kesan pertama yang mempesona, kamu harus memiliki wajah yang cantik atau tampan, harus memakai pakaian yang keren atau mahal, atau harus memiliki kemampuan berbicara yang handal dengan berbagai topik yang menarik?
Yah... tentu saja wajah yang cantik atau tampan bisa membuat lawan bicara kita mudah terpesona, tapi bukan itu intinya dan tidak harus seperti itu! Meskipun kita tidak memiliki wajah yang cantik atau tampan dari lahir, tapi kita tetap bisa membuat kesan pertama yang mempesona, asalkan tahu caranya!
Kamu mungkin berpikir, siapa sih penulis ini, kok bisa membahas bagaimana membuat kesan pertama yang mempesona? Kamu mungkin juga ragu Apakah tulisan ini bisa bermanfaat buat kamu?
Jangan khawatir, karena apa yang akan saya tuliskan ini bukan sekedar hasil dari pemikiran dan pengalaman saya seorang, tapi merupakan prinsip-prinsip yang telah teruji dan dipakai oleh jutaan orang di seluruh dunia selama puluhan tahun!
Prinsip-prinsip yang saya tuliskan di sini saya ambil dari dua buku world best seller karya penulis besar Dale carnegie (How to win friends and influence people) dan Nicholas Boothman (How to connect in business in 90 seconds or less).
Dari sekian banyak prinsip mengenai hubungan manusia yang buku tersebut bahas, saya hanya mengambil prinsip-prinsip yang berkaitan dan diperlukan untuk menciptakan kesan pertama yang tak terlupakan dan tak diragukan lagi akan membuat lawan bicaramu terpesona padamu!
2 detik yang menentukan
Apakah kamu tahu, berapa lama sebenarnya waktu yang rata-rata manusia perlukan untuk menilai orang yang baru pertama kali ditemuinya? 1 menit? 30 detik? 10 detik? 5 detik? Hehehe.
Pada kenyataannya, otak manusia hanya memerlukan waktu 2 (dua) detik saja untuk melakukan penilaian awal terhadap orang yang baru pertama kali ditemuinya dan memutuskan apakah orang tersebut menarik atau tidak menarik, juga aman atau tidak aman baginya.
"Sesungguhnya, biasanya kita putuskan dalam 2 detik pertama ketika berjumpa dengan seseorang yang baru kita kenal, bagaimana kita akan menanggapinya" (Nicholas Boothman, how to connect in business in 90 seconds or less)
Penilaian yang kita lakukan dalam 2 detik yang amat singkat tersebut tentunya bukan penilaian secara sadar, melainkan penilaian bawah sadar berdasarkan reaksi naluriah kita sebagai manusia, seperti yang Nicholas Boothman tambahkan juga di dalam bukunya, how to connect in business in 90 seconds or less
"Beberapa detik pertama dari suatu perjumpaan awal di antara 2 individu didorong oleh reaksi-reaksi naluriah. Masing-masing individu membuat penilaian di bawah sadar, yang otomatis yang berpusat di seputar keamanannya."
Nicholas Boothman menyebut reaksi-reaksi ini dengan istilah “respon lawan atau lari”. Jadi, tanpa kita sadari pada 2 detik pertama saat kita bertemu orang baru, otak bawah sadar kita melakukan penilaian berdasarkan insting yang kita miliki, terhadap orang baru tersebut, apakah orang tersebut “aman” atau “mengancam”, “mencurigakan” atau “dapat dipercaya”.
Misalnya, Saat kita melihat seorang laki-laki berjalan dengan pakaian berantakan, memegang pisau dan menunjukkan ekspresi marah di wajahnya, maka tanpa perlu dia bicara otak kita akan merespon dengan: “Orang itu Nampak berbahaya! Lari! Menjauh!” bukan?
Namun berbeda halnya ketika kita berpapasan dengan seorang wanita yang memakai setelan bermerk dan tampak mahal, membawa tas yang juga tampak mahal, lalau tersenyum saat pandangan kita bertemu, dapat dipastikan otak kita akan merespon dengan reaksi “Orang ini terlihat mewah, mahal, ramah dan… tidak berbahaya!” kita tidak mungkin merasa terancam dan ingin lari Ketika melihat orang yang seperti itu, bukan?
Insting yang dimaksud di sini berkaitan erat dengan pengetahuan dan pengalaman kita dalam hidup, yang tentunya berbeda antara yang satu dengan lainnya. Jadi penilaian di awal ini bisa jadi tepat bisa juga tidak, tergantung pengalaman hidup dan pengetahuan yang kita miliki.
Contohnya, orang yang seumur hidup belum pernah mendengar, melihat atau bertemu dengan pemabuk, tidak akan bisa mengenali ciri-ciri dan tanda-tanda orang yang sedang mabuk hanya dalam 2 detik pertama dia bertemu. berbeda halnya dengan orang yang seumur hidupnya memiliki ayah pemabuk, yang tiap hari melihat ayahnya mabuk-mabukan, tentu akan bisa mengenali orang yang sedang mabuk bahkan hanya dengan sekilas melihatnya dari jauh.
Menariknya, kita tidak bisa menghentikan otak bawah sadar kita (atau pun orang lain) untuk melakukan penilaian-penilaian ini. Mau atau pun tidak, suka atau pun tidak suka, kita akan terus melakukan penilaian tanpa sadar dan sebaliknya, kita pun akan dinilai sama persis seperti itu Ketika orang lain melihat kita, baik pertama kalinya atau untuk kesekian kalinya.
Tapi kabar baiknya, kita bisa melakukan sesuatu dan memanfaatkan hal tersebut untuk menciptakan kesan pertama yang baik bahkan mempesona! Nicholas Boothman dalam bukunya menuliskan langkah-langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menetralisasikan “respon lawan atau lari” di saat beberapa detik pertama perjumpaan kita dengan orang asing.
perhatikan bahasa tubuhmu |
"Perhatikanlah bahasa tubuh anda dan kemasan pribadi anda. Kita tertarik kepada orang yang tampak sehat dan penuh semangat. Sikap postur ekspresi wajah dan kontak mata seluruhnya mempengaruhi energi yang anda pancarkan. Temukan penampilan khas yang menginspirasikan kepercayaan: kombinasi antara wibawa dengan sikap mudah didekati" (Nicholas Boothman, how to connect in business in 90 seconds or less)
Dale Carnegie pun menuliskan hal yang hampir sama di bukunya yang fenomenal -- how to win friends and influence people:
"Ciri nomor satu apakah yang secara tidak sadar dikagumi orang pada sesamanya? Pertama dan terutama, orang itu tertarik kepada individu-individu yang tampak sehat dan bersemangat, orang-orang yang memancarkan energi, ketimbang orang-orang yang menyerap energi.
Energi-energi yang dimaksudkan di atas dapat dipancarkan dari sikap, postur, ekspresi wajah dan kontak mata, energi tersebut bisa terasa sejak awal kamu memasuki ruangan.”
Memang tak dapat disangkal, 2 detik adalah waktu yang amat sangat singkat. Kita bahkan tidak bisa mengucapkan banyak hal (mungkin hanya sebatas "halo") untuk mengesankan orang yang baru pertama kali kita temui dalam waktu 2 detik. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah mengemas diri kita sebaik mungkin sebelum bertemu dengan siapa pun.
Buat kamu yang masih berpikir penampilan bukan segalanya, sekarang saatnya untuk berpikir ulang!
penampilan itu penting! |
Ada sebuah kalimat (saya lupa siapa yang mengatakannya) yang sampai saat ini saya setujui: "Kalau penampilanmu sudah benar, maka orang tidak akan mempermasalahkan lagi penampilanmu dan mulai berfokus pada dirimu (Sikapmu, sifatmu, kualitas pribadimu). Tapi kalu penampilanmu bermasalah, orang akan fokus pada penampilanmu dan tidak memperhatikan dirimu!"
Perhatikan dengan baik bagaimana kita terlihat dan apa yang kita pakai, pastikan penampilan kita bisa membuat kita nampak sehat, bersemangat dan bisa dipercaya. Wajah yang bersih, segar dan rambut yang rapi tentu akan membuat siapa pun nampak sehat, bukan? Kalau kamu wanita, pastikan kamu berdandan, minimal memakai lipstik agar bibirmu terlihat cerah dan wajahmu tidak pucat. Kalau kamu pria, pastikan wajahmu bersih dan tidak berminyak dan berjerawat apalagi ditambah rambut yang acak-acakan, waduh... nggak banget!
Pakaian dengan perpaduan antara wibawa --jika diperlukan namun mudah didekati (saya akan berikan beberapa contoh nanti) akan sangat berguna untuk pertemuan bisnis atau pergaulan. Sementara pakaian yang menampilkan keceriaan, kehangatan, romantis atau kasual akan lebih bermanfaat untuk berkencan.
Pastikan sebelum keluar rumah, kamu bercermin dan tanyakan pada diri sendiri: “Apakah penampilanku mencerminkan dengan jelas hal yang aku ingin tampilkan?”. Misalnya, kalau kamu ingin terlihat elegan, berkualitas dan juga ramah, kamu tidak mungkin menggunakan t-shirt, sendal jepit dari bahan yang murahan dan selalu cemberut bukan? Kalau kamu ingin menampilkan kesan sporty dan santai, kamu tidak akan datang ke pertemuan dengan memakai high heels atau pantofel dong?
Menggunakan setelan bermerk jelas membawa dampak yang sangat mengesankan, mengenakan setelan bermerk yang mahal memang adalah cara termudah untuk menampilkan wibawa dan kelas. Namun bukan berarti kita harus selalu memakai pakaian, tas dan sepatu mahal, apalagi sampai memaksakan membeli yang diluar kemampuan kita untuk tampil mempesona.
Kita bisa tampil mempesona dengan pakaian tidak bermerk sekalipun asal kita tahu caranya. Ada tiga kata kunci yang menurut saya sangat sederhana tapi kadang disepelekan untuk tampil menarik, yaitu: bersih, rapi, wangi! Tiga cara sederhanya namun berdampak pada kesan yang kita tampilkan.
Pakaian yang rapi, disetrika dengan baik dan tidak kusut, bersih dan wangi adalah hal dasar yang kita perlukan untuk tampil menarik, tidak peduli kamu laki-laki atau perempuan!
Saya punya pengalaman bertemu dengan laki-laki yang bahkan terlihat seperti tidak mandi ketika janjian bertemu pertama kali dengan saya, dan kamu pasti bisa menduga bagaimana kesan saya terhadap orang tersebut, tidak menarik sama sekali, tidak menghargai pertemuan dengan saya, dan jelas… tidak perlu didekati!
Akan menjadi nilai tambah yang bagus kalau kita tahu cara memadupadankan busana hingga nampak serasi dan menampilkan sisi terbaik tubuh kita. Kemungkinan besar tidak semua orang punya selera yang bagus dalam berbusana atau tau caranya. Jadi, jika kamu merasa tidak mengerti mode atau pun tidak pandai memadupadankan pakaian, luangkan waktu untuk mempelajari caranya di social media! Saat ini banyak sekali konten yang mengajari kita tentang hal tersebut.
Jangan lupakan juga aroma tubuh! Pastikan tubuh kita tidak mengeluarkan bau tidak sedap saat kita bertemu orang untuk pertama kalinya, karena dapat dipastikan akan menjatuhkan nilai kita dimatanya! Akan jauh lebih baik jika kita menggunakan parfum berkualitas yang akan mempesona indra penciuman orang yang kita temui bahkan sebelum kita benar-benar berada dekat dengannya.
use red! |
Ada satu kalimat yang saya sering jadikan panduan saat ingin bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya, (lagi-lagi saya lupa sumbernya) “when in doubt, use red”. Warna merah selalu ampuh untuk menarik perhatian, menampilkan semangat dan keceriaan, kesan hangat dan mudah didekati dan dalam situasi dan porsi yang tepat, seksi.
Nicholas boothman dalam salah satu eksperimennya menggunakan sepatu berwarna merah terang untuk menyeimbangkan kesan berwibawa dari setelan kemeja dan jas yang dia pakai dan untuk menampilkan kesan tidak terlalu serius dan bisa didekati.
Nah, kalau kamu sering bingung harus mengenakan warna apa saat bertemu dengan seseorang, Kamu bisa coba menggunakan warna merah untuk pertemuanmu berikutnya.
Tentu saja penampilan yang cocok untuk saya dan Nicholas Boothman, belum tentu cocok dengan kamu. kamu harus menemukan gaya penampilanmu sendiri, yang paling sesuai dengan kesan yang paling ingin kamu tunjukkan.
Salah satu pemikiran yang lebih ekstrim untuk menjaga saya dari berpenampilan buruk adalah, jangan pernah tinggalkan rumah kecuali kamu yakin penampilanmu saat itu sudah sesuai dengan kesan yang ingin kamu tunjukkan!
Setelah semua persiapan penampilan untuk menampilkan kesan yang tepat sudah kamu lakukan sebaik mungkin, satu hal yang juga tidak boleh kamu lupakan untuk menciptakan kesan pertama yang mempesona, yang jika kamu tidak melakukan hal ini, semua persiapan tadi bisa jadi akan menurunkan nilaimu di mata orang yang kamu akan temui dan bisa jadi membuat semua usahamu tadi untuk menampilkan kesan yang mempesona akan sia-sia belaka.
Hal itu adalah, datang tepat waktu! Banyak sekali orang yang mengabaikan hal ini, dan membuat kenalan/teman kencan/koleganya menunggu terlalu lama dan menjadi kesal/kehilangan minat/kehilangan kepercayaan.
Apalagi jika pertemuan yang akan kamu datangi itu adalah pertemuan bisnis, tidak peduli semenarik apa pun penampilanmu, jika kamu datang terlambat, kesan yang akan orang lain rasakan tentangmu hampir dapat dipastikan tidaklah bagus.
Nah… jadi, persiapan untuk mengatasi penilaian 2 detik pertama sudah saya bahas. Kini kita bisa lanjut untuk detik-detik berikutnya, hehehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar