Commitment It's a word, indeed.
Tapi kalau denger kata komitmen, apa sih yang langsung muncul di kepalamu?
Ada yang mengartikan: komitmen = janji
Hmm... Janji untuk melakukan apa? Kepada siapa?
Ada yang bilang, komitmen adalah kesepakatan bersama
Setelah sama-sama sepakat, apakah itu artinya berkomitmen? Kalau sepakat untuk sama-sama nabung buat beli mobil misalnya, tapi yang satu rajin, yang satunya kadang nabung kadang nggak, apa bisa dibilang berkomitmen? Sudah sepakat lho?
Banyak cewek-cewek yang bilang: komitmen = berani nikahin.
Terus, kalau setelah dinikahin ga dikasih nafkah, atau dia kasar, atau selingkuh, apa iya itu artinya komitmen?
Salah seorang temanku mengartikan komitmen dalam sebuah kalimat simple yang aku suka:
Komitmen artinya: Susah senang dijalani
Ya.. kurasa kalimat tadi bisa dipakai Dalam bidang apapun. Entah itu komitmen pada pekerjaan, pada impian, apalagi pada hubungan!
Jadi kalau kamu mengatakan ingin komitmen dalam sebuah hubungan, ya seharusnya dan sewajarnya bagian yang susah-susahnya pun dijalani, bukan yang seneng-senengnya aja.
Pernyataan di atas bukan semata mengacu pada: "bersama baik dalam suka dan duka" seperti pada janji pernikahan lho! Tapi pada aktivitas dan usaha kecil-kecil yang dilakukan tiap hari.
Contohnya aktivitas yang seneng-seneng: Makan-makan, jalan-jalan, kencan, mesra-mesraan, ena-ena, 😆 itu mah gampang banget dijalankan! Ya kan?
Tapi pas bagian aktivitas atau usaha yang (bagi sebagian orang) susah, nggak semua orang ma(mp)u ngejalaninnya. 😏
Misalnya:
➡️ Komunikasi rutin
➡️ Ngeluangin waktu buat quality time bareng
➡️ Menceritakan isi pikiran dan keinginan dengan jelas nggak pakai kode-kodean
➡️ Peduli and ngedukung pasangan
➡️ Nggak ngilang pas ada konflik
➡️ Jaga ucapan dan nada bicara tetap baik pas lagi berantem
➡️ Setia dll, dll,
Masih banyak lagi usaha² yang harus dikerjakan supaya hubungan jadi sehat lho!
Lha banyak toh?? Ya iya lah! Emang hubungan isinya enak-enak doang?
Lebih banyak kerjanya wooi!
Menurutku pelaksanaan komitmen itu paling gampang terlihat di dunia kerja sih...
Soalnya begitu kamu berkomitmen dengan perusahaan untuk kerja, ya kamu harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang perusahaan kasih ke kamu, mau seneng atau susah. Kalau nggak ngelakuin, kamu bisa kena SP, di skors, atau dipecat!
Perusahaan pun ya sama, harus komitmen untuk bayar gaji n bonus-bonus kamu. Kalau ga, kamu pasti keluar kan?
Jadi, kamu baru bisa dibilang komit pada perusahaan, kalau kamu secara konsisten hadir di jam kerja dan melakukan tugas-tugas kamu sampai selesai SETIAP HARI! Bukan cuma di hari pertama kerja.
Kalau kamu nggak konsisten, pasti perusahaan akan menganggap kamu sudah tidak komitmen pada pekerjaan kamu, dan memutuskan hubungan kerja. Ya kan?
Nah, sebenarnya dalam hubungan prinsipnya sama kok.
Kalau kamu bilang mau komitmen pada hubungan, kamu harusnya konsisten melakukan apa yang diperlukan untuk membuat hubungan itu berjalan, bukan cuma pas kamu pengen doang.
Coba kalau di kantor kamu kerja pas pengen doang? Apa nggak Dipecat tuh?
Tapi kenapa biasanya komitmen di kerjaan lebih mudah? Karena kalau di kantor kan aturan-aturannya jelas ya, imbalannya juga jelas, kalau dalam hubungan kan ga sekelas itu! 😆
Walau dalam hubungan ga ada peraturan tertulis dan reward yang pasti, tapi prinsip komitmennya ya tetap sama.
Ngajak pacaran dan ngajak nikah, tidak membuktikan komitmen kok, itu cuma membuktikan ada status. Anak ABG aja bisa ngelakuin kok.
Komitmen dibuktikan dengan konsisten melakukan hal-hal yang memang perlu dilakukan, apapun kondisinya, berulang kali!
Susah-senang dijalani.
Kesimpulanku, komitmen cuma sekedar kata-kata yang anak kecil pun bisa ucapkan jika tidak diikuti oleh aksi yang konsisten untuk memenuhi komitmen tersebut.
Sebagai penutup, ada postingan dari seorang coach yang ngejelasin dengan lebih gamblang soal komitmen dalam hubungan ini:
Menurut kamu bagaimana? Punya pendapat lain soal komitmen?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar