Photo by Matthias Cooper: https://www.pexels.com/photo/woman-in-green-shirt-smiling-1062280/ |
Sejak beberapa waktu yang lalu, entah kenapa kata-kata aktualisasi diri berulang kali berputar di pikiran. Seberapa penting sih sebenarnya memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri ini untuk seseorang? Apa akibatnya bila tidak terpenuhi? Dan apabila dipenuhi, apa saja manfaatnya? Akhirnya cari-cari sumber informasi dan setelah membaca dari beberapa sumber, saya putuskan untuk menuangkannya dalam tulisan ini.
Mulai dari pengertiannya, aktualisasi diri merupakan bagian tertinggi dari piramida kebutuhan yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow,
“Self-actualization (also referred to as self-realization or self-cultivation) can be described as the complete realization of one’s potential as manifest in peak experiences which involve the full development of one’s abilities and appreciation for life” (Maslow, 1962).
Jadi, aktualisasi diri bisa dideskripsikan sebagai pengembangan penuh terhadap potensi yang ada pada diri seseorang untuk mencapai atau menjadi yang diinginkannya dalam hidup dan mewujudkan versi terbaik dari dirinya. Dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri merupakan puncak kematangan mental seseorang.
Menurut Abraham Maslow, aktualisasi diri adalah kebutuhan manusia yang paling tinggi letaknya dalam piramida kebutuhan, ia tidak akan muncul hingga ke 4 kebutuhan dasar lainnya terpenuhi, dan akan berbeda-beda wujudnya pada tiap orang.
Tapi, apakah aktualisasi diri ini penting dan perlu dipenuhi? Jadi Maslow meneliti, bahwa manusia dilahirkan memiliki insting untuk bertumbuh dan berkembang, dengan kata lain mengembangkan potensi dalam diri setinggi dan sebaik mungkin adalah dorongan alamiah yang harus dipenuhi untuk mencapai kepuasan dalam hidup.
Berarti bisa dikatakan, tidak terpenuhinya hasrat untuk bertumbuh dan berkembang tersebut akan menyebabkan seserorang merasakan ketidakpuasan tertentu dalam hidupnya. Karena itu orang cenderung tidak betah atau merasa ada yang kurang jika terus berada di lingkungan yang tidak membuatnya berkembang dan bertumbuh, entah itu pekerjaan, keluarga, pergaulan atau romansa.
Selanjutnya, apa saja manfaat dari mencapai aktualisasi diri ini? Ternyata orang yang telah berhasil mencapai aktualisasi diri ini akan memiliki beberapa ciri seperti di bawah ini:
1. Dia mampu mencintai diri sendiri, dapat menerima kekurangan diri sendiri atau orang lain, jujur terhadap diri sendiri daripada berpura-pura untuk mengesankan orang lain.
2. Dia bisa menikmati proses. Walaupun memiliki tujuan, namun dia tidak gegabah dan menikmati proses tersebut tanpa mengeluh juga dapat berdamai dengan diri sendiri ketika membuat kesalahan atau menghadapi kegagalan.
3. Dia memiliki kasih sayang dan empati yang tinggi sehingga dia dapat hidup berdampingan dan rukun dengan orang lain tanpa melihat status sosial dan ekonomi.
4. Mampu melihat hal-hal secara realistis dan rasional. Dia lebih intuitif dan bisa menilai situasi serta mendeteksi kepalsuan orang lain.
5. Cenderung bersikap mandiri, tidak bergantung pada orang lain saat melakukan sesuatu, dia terbiasa untuk memikirkan hidupnya sendiri dan tidak membiarkan orang lain mengatur hidupnya.
6. Umumnya memiliki selera humor yang tinggi. dia dapat membuat lelucon dan menghangatkan suasana, tanpa menertawakan diri sendiri atau merendahkan orang lain.
7. Penuh rasa syukur. Orang yang memiliki aktualisasi diri adalah dia yang bisa bersyukur dan mengapresiasi pencapaian yang telah diraih dalam hidup.
8. Memiliki opini sendiri. Dia cenderung tidak terlalu mendengarkan perkataan orang lain yang dapat menggiring opini tertentu untuknya.
9. Menghargai hidup. Dia melihat hidup sebagai sebuah misi untuk diselesaikan baik itu untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain. Bisa membagi waktu untuk diri sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
10. Nyaman dengan ketidakpastian. Dia nyaman dan tidak keberatan tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Sehingga dia dapat fokus dengan hal yang sedang terjadi sekarang.
11. Bertanggung jawab. Dia memiliki etos kerja yang tinggi dan fokus terhadap pemecahan sebuah masalah untuk dirinya sendiri dan juga lingkungan sekitar.
Jadi... bagaimana sih cara kita mencapai aktualisasi diri ini? Tidak ada 1 cara yang pasti atau jitu untuk mencapainya, tiap-tiap orang akan melalui proses yang berbeda, namun ada beberapa hal yang bisa kita mulai dari sekarang!
1. Mulai menerima dan mengenali diri sendiri
Mengenal diri sendiri bisa dimulai dari menggali apa kebutuhan dan keinginanmu lalu gali potensi yang kamu miliki saat ini untuk mencapainya. Dengan mengenali diri sendiri secara mendalam bisa mengurangi kecemasanmu terhadap pendapat orang lain tentang dirimu, karena kamu tahu kemampuan dan dirimu sendiri.
2. Beranikan diri mencoba hal-hal baru
Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru, bahkan jika hal tersebut adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Bisa jadi dengan mencoba hal baru, kamu bisa menemukan potensi diri yang terpendam, sehingga mungkin saja hal yang tadinya kamu hindari tersebut justru dapat menjadi kekuatan baru kamu.
3. mengembangkan rasa empati
Dengan memiliki rasa empati kita dapat memberikan belas kasih terhadap diri sendiri dan juga orang lain. Ketika kamu dapat memahami dan berempati kepada orang lain, kamu dapat melihat bahwa hidup setiap orang tidak sama dan hal tersebut harus dihormati, sehingga kamu dapat lebih objektif dalam menilai sesuatu dan dapat meningkatkan rasa toleransi terhadap orang lain.
Dengan informasi mengenai aktualisasi diri tadi, semoga bisa membantumu untuk lebih memahami kebutuhan hidup. Tentu saja aktualisasi diri tidak dicapai secara instan, kita perlu menikmati proses untuk mencapainya. Semoga kita bisa mencapai aktualisasi diri kita masing-masing ya!
Sumber:
https://www.simplypsychology.org/self-actualization.html
https://hellosehat.com/mental/aktualisasi-diri/
https://www.ekrut.com/media/aktualisasi-diri-adalah
https://apayangdimaksud.com/piramida-maslow/index.html
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/piramida-maslow/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar